http://wanfauzi.com/proses-kejadian-hujan-menurut-islam/
http://www.keajaibanalquran.com/earth_formationofrain.html
Proses kejadian hujan dan awan menurut alquran dan sains
Sunday, January 3, 2016
Rumusan : )
Kesimpulan nya disini itu bukanlah memaksa para mukmin untuk menghentikan kajian sains tentang kitaran hujan setakat peringkat kejadian awan sahaja. Realitinya, sebahagian mufassirin ada membincangkannya. Imam Ibnu Katsir melalui tafsirnya tidak pun menolak terbentuknya awan-awan di langit hasil dari wap-wap air dari laut. Begitu juga Sidi Abdul Qadir Al-Jailani melalui tafsir sufinya secara tidak langsung. Syeikh Dr. Wahbah Az-Zuhaili pula jelas-jelas mengatakan sumber hujan ini datangnya melalui wap-wap air laut yang tersejat dengan memesrakan penemuan sains ini dengan apa yang diutarakan oleh Al-Quran.
Dari sudut lain, runtuhnya dakwaan yang mengatakan anggapan bahawa hujan itu berasal dari laut atau secara spesifiknya wap-wap air laut adalah pandangan Muktazilah semata-mata! Jika benar, mengapa pula mufassirin seperti Ibnu Katsir, Abdul Qadir Al-Jailani, Wahbah Az-Zuhaili tanpa segan silunya ke arah mendokong kenyataan ini. Jika benar sekalipun ia datangnya dari Muktazilah, ia tidak pun memudaratkan pendokong-pendokong kenyataan ini dari kalangan Sunni. Demikian kerana Muktazilah tidak pernah pun meletakkan bicara asalnya hujan dari laut semata sebagai dasar-dasar akidahnya! Lagipun, akidah jenis apakah yang menjadikan isu datangnya hujan dari air laut sebagai pegangan mereka yang utama? Akhirnya, pandangan ini tinggal menjadi semata-mata pandangan dan bukanlah ciri eksklusif bagi golongan-golongan tertentu. Paranoid terhadapnya pula dilihat sebagai melucukan.
Oleh itu, pentingnya berlaku adil dan waras dalam berfikir. Lebih-lebih lagi jika perkara-perkara yang berkaitan dengan kejadian-kejadian alam yang memerlukan analisa yang halus sebelum membuat sesuatu keputusan. Tidak cukup hanya memetik sepotong dua nas-nas dari mana-mana sumber, ditambah lagi dengan tafsiran yang semberono dan tergesa-gesa tanpa mengambilkira mujmal-mufassalnya, am-muqayyadnya serta mubham-mufassarnya. Lebih buruk, jika disilap tafsirkan kemudian menyalahkan pula penemuan-penemuan yang sudah sekian lama diterima umum.
“Wallahu a’lam”
proses kejadian hujan dan awan menurut sains
- Proses pelepasan air daripada awan
Kerpasan ialah proses pelepasan air daripada awan dalam bentuk air hujan, salji atau hujan batu. Proses ini merupakan laluan penting bagi air di atmosfera kembali semula ke bumi dan kebanyakkan proses berlaku dalam bentuk air hujan.
- Bagaimana titisan air hujan terbentuk?
Awan yang terapung di atmosfera mengandungi wap air dan titisan awan yang tidak dapat jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan kerana saiznya yang kecil,tetapi saiznya adalah cukup besar untuk membentuk awan yang dapat dilihat oleh manusia. Air di langit akan mengalami proses sejatan dan kondensasi secara berterusan. Kebanyakkan daripada air yang terkondensasi di dalam awan tidak akan jatuh ke bumi sebagai titisan air hujan kerana turbulen udara yang mengampaikan awan-awan di atmosfera.Proses hujan hanya dapat berlaku jika titisan air mula mengalami proses kondensasi dan bergabung untuk membentuk titisan-titisan air besar dan menjadi cukup berat untuk membentuk hujan.Pembentukkan satu titisan air hujan memerlukan gabungan berjuta-juta titisan awan.
- Pertukaran air daripada bentuk wap kepada cecair
Kondensasi ialah proses pertukaran air daripada bentuk wap kepada cecair. Proses ini memainkan peranan penting kepada kitaran air kerana kondensasi penting dalam proses pembentukkan awan.Awan seterusnya pula menghasilkan hujan dan inilah cara utama untuk air sejatan kembali semula ke bumi.Kondensasi ialah proses yang terbalik bagi sejatan pergerakkan wap air dari daun tumbuhan kepada lapisan atmosfera
- Proses transpirasi
Proses transpirasi ialah proses pengangkutan lembapan air melalui tumbuhan dari akarnya kepada liang-liang kecil pada permukaan daun,dan di sinilah ia akan berubah bentuk menjadi wap air dan dibebaskan ke atmosfera bumi. Transpirasi ialah proses sejatan air dari permukaan daun. 10% daripada kelembapan bumi dijangka disingkirkan oleh tumbuhan melalui proses transpirasi.
Secara umumnya, proses transpirasi pada tumbuhan tidak dapat dilihat oleh mata kasar sungguhpun air akan menyejat dari permukaan daun, tetapi tidak anda.
Proses kejadian hujan dan awan menurut Al-quran.. : )
Pembentukan hujan berlangsung dalam tiga tahap. Pertama, "bahan baku" hujan naik ke udara, lalu awan terbentuk. Akhirnya, curahan hujan terlihat.
Tahap-tahap ini ditetapkan dengan jelas dalam Al-Qur’an berabad-abad yang lalu, yang memberikan informasi yang tepat mengenai pembentukan hujan
"Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira" (Al Qur'an, 30:48)
Kini, mari kita amati tiga tahap yang disebutkan dalam ayat ini.
TAHAP KE-1: "Dialah Allah Yang mengirimkan angin..."
Gelembung-gelembung udara yang jumlahnya tak terhitung yang dibentuk dengan pembuihan di lautan, pecah terus-menerus dan menyebabkan partikel-partikel air tersembur menuju langit. Partikel-partikel ini, yang kaya akan garam, lalu diangkut oleh angin dan bergerak ke atas di atmosfir. Partikel-partikel ini, yang disebut aerosol, membentuk awan dengan mengumpulkan uap air di sekelilingnya, yang naik lagi dari laut, sebagai titik-titik kecil dengan mekanisme yang disebut "perangkap air".
TAHAP KE-2: “...lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal..."
Awan-awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekeliling butir-butir garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena air hujan dalam hal ini sangat kecil (dengan diamter antara 0,01 dan 0,02 mm), awan-awan itu bergantungan di udara dan terbentang di langit. Jadi, langit ditutupi dengan awan-awan.
TAHAP KE-3: "...lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya..."
Partikel-partikel air yang mengelilingi butir-butir garam dan partikel -partikel debu itu mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini, yang menjadi lebih berat daripada udara, bertolak dari awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.
Semua tahap pembentukan hujan telah diceritakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Selain itu, tahap-tahap ini dijelaskan dengan urutan yang benar. Sebagaimana fenomena-fenomena alam lain di bumi, lagi-lagi Al-Qur’anlah yang menyediakan penjelasan yang paling benar mengenai fenomena ini dan juga telah mengumumkan fakta-fakta ini kepada orang-orang pada ribuan tahun sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan.
Dalam sebuah ayat, informasi tentang proses pembentukan hujan dijelaskan:
"Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira" (Al Qur'an, 30:48)
Kini, mari kita amati tiga tahap yang disebutkan dalam ayat ini.
TAHAP KE-1: "Dialah Allah Yang mengirimkan angin..."
Gelembung-gelembung udara yang jumlahnya tak terhitung yang dibentuk dengan pembuihan di lautan, pecah terus-menerus dan menyebabkan partikel-partikel air tersembur menuju langit. Partikel-partikel ini, yang kaya akan garam, lalu diangkut oleh angin dan bergerak ke atas di atmosfir. Partikel-partikel ini, yang disebut aerosol, membentuk awan dengan mengumpulkan uap air di sekelilingnya, yang naik lagi dari laut, sebagai titik-titik kecil dengan mekanisme yang disebut "perangkap air".
TAHAP KE-2: “...lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal..."
Awan-awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekeliling butir-butir garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena air hujan dalam hal ini sangat kecil (dengan diamter antara 0,01 dan 0,02 mm), awan-awan itu bergantungan di udara dan terbentang di langit. Jadi, langit ditutupi dengan awan-awan.
TAHAP KE-3: "...lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya..."
Partikel-partikel air yang mengelilingi butir-butir garam dan partikel -partikel debu itu mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini, yang menjadi lebih berat daripada udara, bertolak dari awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.
Semua tahap pembentukan hujan telah diceritakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Selain itu, tahap-tahap ini dijelaskan dengan urutan yang benar. Sebagaimana fenomena-fenomena alam lain di bumi, lagi-lagi Al-Qur’anlah yang menyediakan penjelasan yang paling benar mengenai fenomena ini dan juga telah mengumumkan fakta-fakta ini kepada orang-orang pada ribuan tahun sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan.
Dalam sebuah ayat, informasi tentang proses pembentukan hujan dijelaskan:
"Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan- gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (Al Qur'an, 24:43)
Saturday, January 2, 2016
Pengenalan : )
Hujan merupakan salah satu perkara terpenting bagi kehidupan di muka bumi. Ia merupakan sebuah prasyarat bagi kelanjutan aktiviti di suatu tempat. Hujan-yang memiliki peranan penting bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia-disebutkan pada beberapa ayat dalam Al-Qur'an mengenai maklumat penting tentang hujan, kadar dan pengaruh-pengaruhnya.
Maklumat ini, yang tidak mungkin diketahui manusia di zamannya, menunjukkan kepada kita bahawa Al-Qur'an merupakan kalam Allah. Sekarang, mari kita kaji maklumat-maklumat tentang hujan yang termaktub di dalam Al-Qur'an.
PENGHARGAAN..
Kami bersyukur ke hadrat ilahi kerana dengan limpah dan kurnianya yang tidak terhingga . Selawat dan salam ke atas nabi junjungan, keluarga, sahabat handai baginda dan pengikut-pengikutnya hingga ke hari kemudian.
Tugasan ini yang bertajuk ‘bandingkan proses kejadian hujan dan awan menurut alquran dan sains akan memberikan pendedahan kepada pembaca tentang bentuk-bentuk kejadian bumi dan langit.
Kami sekumpulan ingin mengucapkan ribuan terima kasih kepada pihak yang sudi membantu dalam megusahakan tugasan ini iaitu, pensyarah kursus Ustazah Suria yang tidak jemu memberi panduan dan pendapat tentang isi yang kami ingin kupas serta tidak dilupakan kedua ibu bapa kami yang sentiasa mendoakan kejayaan kami tanpa jemu.
Akhirnya kami mengharapkan hasil kertas kerja ini dapat memberi penjelasan terhadap tajuk yang diberi iaitu ‘Proses kejadian langit dan bumi dari sudut pandangan Al-quran’ seterusnya menjadikan pembaca dapat mengambil pengajaran dan iktibar terhadap kajian tersebut
Selanjutnya segala yang baik itu datangnya dari Allah dan segala keburukan itu adalah dari kelemahan kami sendiri .
Nama Blogger..
Nama Mohd Amirul Ashraf Bin Azdi Maznan:
No Matrik :12DNS15F1023
Nama :Muhamad Amirul Faizal bin Rusli
No Matrik :12DNS15F1014
Tajuk : proses kejadian hujan dan awan menurut alquran dan sains
Program :DNS
sesi :Jun 2015
Nama pensyarah:Ustazah Suria
Jabatan :JTMK
Subscribe to:
Posts (Atom)